Suramadunews.com, SAMPANG – Pemerintah Provinsi Jawa Timur diminta lebih maksimal dalam melakukan pemeliharaan atau perbaikan ruas jalan provinsi Sampang – Ketapang. Pasalnya meski sudah diperbaiki namun jalan tersebut mudah rusak seperti jalan raya Bunten Barat Kecamatan Ketapang.
Pantauan di lapangan, kerusakan jalan di Bunten Barat ini terbilang parah, bukan lagi aspal mengelupas, melainkan struktur jalan ambles. Untuk mengantisipasi terjadinya kecelakaan lalulintas warga menandai kerusakan jalan dengan memasang tanda.
Imam Nawawi warga sekitar menuturkan kerusakan jalan tersebut sudah berlangsung lama. Namun hingga kini dinas terkait belum melakukan perbaikan.
“Kerusakan ini sudah yang ketiga kalinya. Meski dulu sudah diperbaiki tapi sekarang rusak lagi, malah sekarang kerusakannya bertambah parah,” katanya, kamis (3 /11/22.)
Pria 35 tahun itu juga mengungkapkan, sudah ada tiga pengendara motor yang mengalami kecelakaan akibat kerusakan tersebut. Pengendara yang jarang melintas tidak mengetahui kalau kondisi jalan rusak.
Apalagi saat malam situasi gelap karena tidak ada lampu penerangan jalan. “Kami harap pihak terkait bisa segera melakukan perbaikan agar tidak membahayakan keselamatan pengendara. Perbaikan harus lebih maksimal supaya jalan itu tidak mudah rusak,” katanya.
Hal senada juga diungkapkan Hendra, pengendara yang sering melintas di jalur Sampang-Ketapang. Ia mengaku terganggu dengan kerusakan jalan di lokasi tersebut.
“Jalan tidak rata dan miring, ini bahaya sekali bagi keselamatan pengendara, jadi harus secepatnya diperbaiki agar jalan aman dilewati pengendara,” katanya.
Sementara, Kepala UPT Pembantu Dinas PU Bina Marga Provinsi Jawa Timur, Mohammad Haris mengaku sudah mengetahui terkait dengan kerusakan jalan di lokasi tersebut dan secepat akan melakukan perbaikan.
Haris mengatakan, kerusakan akses jalan provinsi di lokasi tersebut disebabkan karena pipa transmisi milik PDAM yang tertanam di bawah tanah bocor sehingga berdampak pada struktur bangunan jalan.
Pihaknya sudah berkoordinasi dengan Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Jawa Timur dan meminta agar pipa transmisi yang bocor di lokasi tersebut diperbaiki.
“Kita sudah sering memperbaiki jalan itu, perbaikan dilakukan dengan cara rekonstruksi, tapi tetap kalah sama air yang keluar dari pipa transmisi,” ujar Haris. (Khol)