Suramadunews.com, BANGKALAN – Seorang ibu dari Kecamatan Burneh harus kehilangan anaknya yang dilahirkan secara sesar. Kematian bayinya tersebut diduga akibat adanya Human Eror pada operasi sesar yang dilakukan oleh salah satu dokter yang membantu persalinan tersebut.
Untuk mengklarifikasi hal tersebut, komisi D DPRD Bangkalan melakukan pemanggilan terhadap beberapa pihak terkait termasuk dinas kesehatan Bangkalan.
“Pemanggilan ini kami lakukan setelah mendapatkan pengaduan dari salah satu masyarakat yang melahirkan secara sesar di salah satu dokter. Namun, bayi tersebut meninggal sehingga kami perlu memanggil pihak terkait untuk mengklarifikasi secara keilmuan medis,” jelas ketua komisi D DPRD Bangkalan, Nur Hasan, Selasa (19/01/2021).
Ia mengatakan, sebelumnya pihaknya menerima pengaduan tersebut. Ia menceritakan, kejadian yang terjadi pada ahir 2020 lalu tersebut semula didiagnosa dapat melahirkan secara normal.
“Menurut keterangan dari korban, semula ia memeriksakan kandungannya ke dokter Mul dan diprediksi bisa lahir normal pada bulan februari,” tambahnya.
Beberapa saat kemudian, pasien tersebut merasakan kandungannya terdapat reaksi. Ia kemudian memeriksakan diri ke bidan dan disarankan untuk mendatangi salah satu dokter kandungan.
“Setelah diperiksa beberapa hari kemudian dilakukan tindakan operasi sesar dan bayi tidak selamat karena juga dilahirkan secara prematur. Sehingga pelapor menilai, tindakan tersebut janggal sebab sebelumnya hasil USG bisa lahir normal,” jelasnya.
Nur Hasan juga mengatakan, pihaknya akan segera memanggil pelapor serta akan meninjau kembali kasus ini. Sehingga, fakta-fakta dari kasus tersebut jelas dan rinci.
“Jika nantinya ditemukan adanya human eror ataupun ada kesengajaan, maka kami akan meminta pemerintah memberikan sanksi termasuk untuk ijin yang diberikan pada dokter tersebut,” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan, Sudiyo mengatakan akan terus melakukan kroscek terhadap kasus tersebut. Namun menurutnya, sesuai dengan keterangan dokter tersebut, hasil analisanya rasional.
“Kami sudah dengarkan keterangan dokter T dan hasil analisa kami itu masih rasional sesuai dengan keilmuannya. Namun kami akan bandingkan dengan profesi lajn sehinhga nanti bisa kami tentukan kesimpulannya,” singkatnya. (ysa)