Suramadunews.com, PROBOLINGGO – Selama pandemi covid-19 melanda dunia, tidak sedikit pelaku usaha kafe dan resto di Kota Probolinggo yang kolep/down (turun). Namun demikian Fleuri Paramita Aprianti (33), pemilik SPBU di Jalan Mastrip Kelurahan Jrebeng Wetan, Kecamatan Kedupok, Kota Probolinggo, sarjana jurusan master S2 National University of Malaysia ini justru malah buka kafe dan resto.
Kafe dan resto yang diberi nama Hujan-Panas ini dilounching pada Senin (11/1/21), dengan menu sementara mie, bakso dan ice cream.
Menurut Fleuri Paramita Aprianti, nama hujan dan panas ini dipilih menjadi nama kafe dan restonya karena di Indonesia ada musim hujan dan musim panas. Disamping lokasinya ada didalam area SPBU, kafe dan resto yang dikelolanya juga tidak menyediakan area smoking bagi pengunjung.
“Saya ingin nama hujan dan panas ini menjadi paswordnya indonesia. Saya ingin seperti MC Donald versi indonesia. Maka itu kafe dan resto ini saya beri nama yang sangat indonesia sekali, hujan-panas. Jadi nama ini mewakili dua musim yang ada di indonesia,” katanya.
Sementara ini kuliner yang ditawarkan untuk pengunjung baru mie dan bakso. Untuk mie ada dua macam pilihan, mie badai dan mie banjir. Bakso juga ada dua pilihan, bakso gurih banjir dan manis banjir.
Nama menu ini kita pilih juga karena ada kaitan dengan cuaca yang ada di indonesia, yakni musim panas dan musim hujan. Perbedaannya kalau mie badai kuahnya terpisah, mie banjir berkuah. Sedang untuk minumannya kita buat variasi pakai nama buah, es krim coklat, vanila dan stroberi.
Sementara itu dulu andalannya, kedepan insya allah nambah menu nasi dan bentol (seperti makanan jepang, ada nasi, ada gorengan dan ada salatnya), ungkap Fleuri Paramita, pemilik dan sekaligus pengelola kafe dan resto hujan panas ini.
Walaupun selama pandemi covid-19 di Probolinggo tidak sedikit kafe dan resto yang kolep/down, namun perempuan yang akrab disapa dengan panggilan mbak Mita ini tetap optimis usaha kafe dan resto yang baru digelutinya ini bakal berjalan sesuai harapan.
Dia katakan, renacana buka kafe dan resto ini sudah setahun lalu awal tahun 2020. Rencana itu akhirnya tertunda karena adanya pandemi covid-19. Namun setelah melihat kondisi sekarang, ada berita banyak vaksin covid yang mulai dihalalkan, masyarakat mulai mendapat vaksin dari pemerintah, dia berharap di tahun 2021 ini pandemi turun hingga kembali normal lagi.
“Saya melihat responnya insya allah pandemi covid-19 akan segera berakhir, sehingga awal tahun 2021 kafe dan resto yang sudah tertunda satu tahun ini saya buka, dan Senin (11/1/21) kemarin baru kita lounching,” jelasnya.
Kafe tetap kita buka dengan protokol kesehatan yang sangat sefty. Buka mulai jam 10.00 tutup jam 20.00 Wib. Meja kita buat dari keramik agar mudah dibersihkan. Begitu pengunjung meningalkan tempat, meja langsung kita bersihkan dengan alkohol.
Tempat duduk pengunjung juga kita buat berjarak dan tiap meja ada hand sanitizer, dan tempat cuci tangan didepan pintu masuk kafe.
Saya tetap optimis ditengah pandemi ini kafe dan resto ini bisa berjalan. Mengenai harga di kafe ini sangat terjangkau, Rp11 ribu sudah dapat minum dan kenyang, tandas perempuan yang menyandang gelas master S2 di National University Of Malaysia yang mengaku dapat beasiswa dari pemerintah Inggris untuk melanjutkan study gelar S3 di Notthingham Busines School Inggris atau Notthingham Trent University ini. (Sri).