Suramadunews.com, BANGKALAN – rencana Pemerintah meluncurkan vaksin covid 19 ke masyarakat disambut beragam. Kemajuan teknologi memungkinkan berita-berita hoax seputar vaksin bermunculan. Kemunculannya (berita hoax red.) ber-ekses kepada reaksi dan penerimaan masyarakat yang beragam pula. Sebagian besar masyarajat malah cenderung lebih mempercayai berita hoax dibandingkan berita yang munculnya dari pemerintah.
Situasi memperihatinkan Satgas Penanganan Covid 19 Kab. Bangkalan. Juru bicara (jubir) satgas covid 19 Kab. Bangkalan, Agus Zein menghimbau agar masyarakat untuk tidak lagi berpedoman dengan berita-berita yang hanya spekulatif dan analisa tidak berdasar tersebut. “Tidak benar bahwa vaksin yang akan diberikan kepada masyarakat ini justru akan melemahkan sistem imun kita,” ungkap Agus. Bahkan, lanjutnya, untuk memastikan kepada masyarakat bahwa vaksin ini aman, maka Presiden akan menjadi orang pertama yang akan divaksin sebelum diedarkan ke masyarakat.
Pemerintah, menurut Agus, telah melakukan upaya-upaya terbaik dalam menekan angka penyebaran virus yang kerap bermutasi ini.
Penanganan wabah ini tidak akan optimal jika masyarakat masih apriori terhadap apapun yang dilakukan pemerintah.
Kabar-kabar hoax sekitar upaya pengurangan populasi penduduk dunia saat ini mewarnai berita-berita di digital platform. Teori konspirasi dengan segala analisanya menjadi santapan masyarakat pemanfaat teknologi setiap harinya.
Agus juga membantah jika vaksin yang diedarkan saat ini adalah vaksin coba-coba dengan kelinci percobaannya adalah masyarakat Indonesia. Bila ada penyempurnaan dikemudian hari adalah hal yang wajar. Karena mutasi virus ini juga berlangsung cepat. “Jika penanganannya tidak cepat, maka virus akan terus berkembang pula,” jelasnya.
Untuk sementara ini vaksin diperuntukkan bagi tenaga-tenaga medis sebagai garda terdepan dalam penanganan covid.
Selanjutnya baru untuk masyarakat. (Dit)