Suramadunews.com, BANGKALAN – Belum banyaknya investor masuk ke Kabupaten Bangkalan, Jatim dipengaruhi beberapa faktor. Salah satunya adalah mafia tanah dan pelaku premanisme yang masih menghantui para investor ingin masuk.
Hal tersebut disampaikan Ainul Ghufron, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu pada Suramadunews.com usai menjadi pembicara dalam bincang santai alumni dengan tema Peluang Dan Tantangan Pembangunan di Bangkalan secara virtual, Minggu (20/12/2020).
“Tantangan soal pendanaan dan budaya atau cultur. Seperti yang disampaikan doktor Mutmainnah dalam webinah tadi.
Contoh gampang-gampang seperti pembebasan lahan mesti ada mafia tanah main, premanisme main, nah disitu,” ucap Ainul.
Bila skala besar mengenai pembebasan lahan yang mencapai hektare, sambung Ainul, jika selisih tanah antara Rp 100 ribu sampai Rp 150 per meter, pasti berfikir dua kali investor yang ingin masuk. Sehingga para investor akhirnya mundur.
“Kapan Bangkalan ini berubah kulturalnya, artinya pelaku premanisme dan mafia tanah dikurangi. Memang seharusnya investor langsung ke pemilik lahan untuk membeli tanah. Kami siap bantu itu, Insya Allah kalau untuk penyediaan lahan kami tidak kesulitan. Jika cocok harga ketemu di notaris pas langsung transaksi dengan pemilik lahan,” paparnya.
Soal orang berterimah kasih karena dimediasi, hal itu merupakan urusan rezeki. Sedangkan yang tidak boleh markup harga. Untuk penambahan investor masuk ke Bangkalan, dia memprediksi jika ekonomi stabil nanti.
Sebab saat ini masih masa pandemi Covid-19. Setelah pandemi Covid-19 selesai nanti, para pemain akan dikoordinasi untuk satu pintu, tidak banyak pintu. Sehingga harga tanah bisa ditekan seefisien mungkin supaya investor masuk.
“Banyak sebenarnya investor ingin masuk seperti di bidang perkapalan dan perhotelan. Harapan dengan adanya webinar ini, pertama kita bisa silaturrahmi. Kedua kita coba promosi lewat satu alumni dulu, barang kali ada familinya yang mau berinvestasi atau dia sendiri,” tandasnya.
Sementara itu, moderator webinar, Imam Bahtiar, menyatakan tujuan utama dalam bincang santai alumni untuk memberikan masukan bagi pemda dari alumni smansa terkait pembangunan di wilayah Bangkalan. Serta sharing informasi dari para alumni.
“Kami berharap dengan adanya webinar ini pertama pembangunan di wilayah Bangkalan bisa dipercepat, terutama di wilayah Kaki Jembatan Suramadu bagian Madura. Kedua meningkatkan kualitas SDM di kabupaten Bangkalan yang lebih baik. Lalu yang ketiga pengembangan investasi bisa lebih baik,” papar Imam. (Lam)