Suramadunews.com, BANGKALAN – Usai mencuatnya kasus Muani (30) warga Desa Batobela Kecamatan Geger, pihak RSUD Syamrabu memberikan respon. Pihaknya sepakat untuk memberikan rehab medik dan juga fisioterapi pada Muani.
Sebelumnya, Muani dikabarkan mengalami lumpuh pasca melakukan operasi Caesar di RSUD Syamrabu. Pihak Muani menuding rumah sakit melakukan kesalahan prosedur saat menangani pasien hingga menyebabkan lumpuh.
Namun hal tersebut dibantah oleh Direktur RSUD Syamrabu Bangkalan, dr Nunuk Kristiani. Ia mengatakan, kondisi pasien saat tiba di rumah sakit sudah mengalami sesak dan juga bengkak di bagus tangan dan kaki.
“Dokter kemudian menangani pasien dan diketahui bahwa pasien memiliki komplikasi penyakit. Tak hanya itu, bayi yang ada didalam kandungannya juga meninggal menyebabkan ibu mengalami infeksi,” tegasnya, Rabu (11/11/2020).
Sehingga menurut dr Nunuk pasien harus dilakukan tindakan berupa operasi Caesar untuk mengambil bayi tersebut. Namun, karena pasien memiliki komplikasi penyakit, menyebabkan seluruh inderanya tak bisa bergerak.
“Setelah kondisi tersebut muncul, pasien meminta pulang paksa, jadi petugas tidak bisa melakukan pengobatan lebih lanjut. Namun kami akan siap melakukan rehab medik dan juga fisioterapi,” tambahnya.
Nantinya, biaya pengobatan tersebut akan ditanggung oleh daerah melalui biakesmaskin. Sehingga hal tersebut akan membantu pasien untuk sembuh tanpa harus memikirkan pembiayaan.
Sementara itu, ketua DPRD Bangkalan, Muhammad Fahad meminta agar hal itu menjadi evaluasi bagi rumah sakit. Ia juga mengimbau agar tak terjadi hal serupa.
“Intinya, pelayanan harus lebih baik setiap harinya. Kalau tidak siap, lakukan evaluasi,” imbuhnya.(ysa)
