Suramadunews.com, BANGKALAN – beberapa kasus yang diduga mall praktek dan dilakukan oleh oknum petugas medis maupun dokter di RSUD Syamrabu Bangkalan menyeruak.
Kasus-kasus ini dimunculkan kembali oleh Pemuda Madura Bersatu (PMB) saat menggelar aksi demo ke Kantor Pemkab, DPRD dan Rumah Sakit.
Beberapa kasus seperti Muani yang mengalami lumpuh total pasca operasi melahirkan, Ahmad Zakaria yang diterlantarkan gegara menggunakan Kartu Indonesia Sehat (KIS) dan salah seorang warga miskin yang terpaksa memboncengkan jenasah anaknya ke motor akibat tidak mampu membayar ambulance Rumah Sakit. “Kami menuntut agar direktur Rumah Sakit mundur dari jabatannya karena lalai dalam memimpin anak buahnya,” tuntut Abdurrohman, Korlap Aksi PMB (6/11/20).
Dr. Nunuk Kristiani, Sp. R, Direktur RSUD Syamrabu yang menemui langsung massa pendemo didampingi oleh Wakil Bupati Bangkalan, Moh. Mohni, Sekdakab Bangkalan, Ir. Taufan Zairiansyah, serta Wakil Direktur RSUD Bangkalan, dr. Farhat Suryaningrat, berjanji untuk melakukan investigasi terhadap tiga kasus yang disoal tersebut. “Semua itu akan kita akomodir ya. Nanti kita akan melihat rekam medik dari beberapa pasien yang disebutkan. Jadi kita belum bisa mengungkapkan hasilnya disini sekarang,” cetus Nunuk, sapaan akrabnya. “Kejadian ini terjadi beberapa bulan yang lalu. Bukan terjadi kemarin. Jadi kami butuh waktu,” pintanya. “Terkadang analisa atau pendapat medis tidak sama dengan pendapat masyarakat. Dan ini juga perlu dipahami oleh seluruh yang hadir saat ini,” jelasnya.
Dr. Nunuk berharap agar masyarakat bersikap bijak dalam menyikapi permasalahan ini. “Apalagi hal ini berhubungan dengan medis yang terkadang tidak linear dengan pendapat masyarakat awam,” ujarnya. Namun, lanjutnya, pihaknya berjanji untuk mengusut tuntas kasus ini secara serius dan bersungguh-sungguh. “Jika memang terbukti benar telah terjadi kelalaian dalam penanganan pasien, maka oknum yang terlibat akan kita beri sanksi tegas,” janji Nunuk dihadapan puluhan demonstran.
Terkait perihal desakan mundur dari jabatannya, dr. Nunuk menyerahkan sepenuhnya kepada Pimpinan Daerah. “Saya ditunjuk dan dilantik oleh Bupati Bangkalan. Jika mandat saya dicabut, saya siap. Saya serahkan sepenuhnya kepada beliau (Bupati Bangkalan red.),” pungkasnya. (Dit)