Suramadunews.com, SAMPANG- Memasuki musim hujan, sebagian petani di Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur, mulai melakukan aktifitas tanam mulai Jagung dan bibit padi, namun dimusim tanam ini petani masih kesulitan mendapatkan pupuk bersubsidi dengan aturan baru menggunakan kartu tani.
Aktivitas bercocok tanam di awal musim penghujan, sudah menjadi tradisi masyarakat petani salah satunya di Kecamatan Camplong, Kabupaten Sampang, mana mereka menilai dengan melakukan aktivitas seperti itu bisa meningkatkan efisiensi waktu bercocok tanam”.Kata Joko salah satu petani, Desa Banjar Talela, Kecamatan Camplong.Rabu (4/11/20).
“Curah hujan di wilayah kami kan cukup singkat, sehingga dengan melakukan masa tanam lebih awal kami berharap bisa melakukan penanaman sebanyak dua kali, baik dari jagung dan padi” jelasnya.
Lanjut Joko, belum lagi saat ini ada aturan baru untuk mendapatkan pupuk bersubsidi agak kesulitan, mengingat aturan yang baru tersebut kami belum begitu paham dengan sarat menggunakan kartu tani.
Harapan petani bisa melakukan penanaman 2 kali,yaitu bertujuan untuk meningkatkan hasil pertanian mereka baik itu padi dan Jagung. Sehingga dengan seperti itu petani bisa memenuhi kebutuhan ekonomi dalam keluarganya, bahkan juga bisa menjual sebagian hasil pertaniannya untuk memenuhi kebutuhan yang lain.
“Kami hanya bergantung hidup dari hasil pertanian, karena ini satu-satunya sumber mata pencaharian kami,” katanya. Belum lagi masa pandemi covid-19 ini, jika sebelumnya kami masih ada sampingan untuk bekerja sebagai buruh proyek. namun saat ini tidak ada sampingan, kami hanya berharap harga jual hasil pertanian nantinya bisa tinggi,” harapnya. (khol)