Suramadunews.com, Bangkalan – refocusing anggaran pembangunan Kab. Bangkalan akibat pandemi covid berdampak pada semua lini. Tak terkecuali anggaran untuk perawatan taman di Dinas Lingkungan Hidup Kab. Bangkalan.
Drs. Slamet Iriyanto, Kasi Pemeliharaan Lingkungan Hidup (PLH) di Dinas Lingkungan Hidup Kab. Bangkalan menjelaskan bahwa anggaran perawatan taman yang disediakan saat ini hanya 24 juta rupiah setahun. “Jadi dana sebesar itu harus cukup untuk perawatan taman kota yang terseba di beberapa titik,” ungkapnya. Apakah cukup ? “Ya tentu saja tidak,” jawab Slamet sambil tersenyum.
“Kami melakukan upaya dengan swadaya dan swadana saat kebutuhan perawatan taman memang tidak bisa dipenuhi dari APBD Kabupaten,” ungkapnya. Namun, lanjutnya, kemampuan kami terbatas. “Maksimal yang bisa kami lakukan untuk upaya perawatan taman ini kami akan lakukan,” tegasnya. Namun upaya ini jelas tidak bisa memuaskan semua pihak.
“Tapi itulah upaya maksimal kami untuk Kabupaten Bangkalan,” ujarnya. Semua pihak memang harus prihatin saat ini ditengah krisis akibat pandemi.
Dia berharap agar di tahun 2021 kondisi negara semakin membaik. “Banyak pihak yang menganggap taman kota ini sebagai bagian yang diabaikan,” jelas Slamet. Padahal, menurutnya, saat pandemi melanda, warga dan masyarakat butuh fresh air (udara segar) dengan kebutuhan Oksigen (O2) sehat. “Taman adalah salah satu solusi penyediaan kebutuhan peningkatan imunitas masyarakat,” urai Slamet.
Sementara refocusing lebih mengarah pada dua sektor yaitu kesehatan dan dampak sosial. Jadi pendekatannya adalah penanganan pemulihan pandemi. “Bukan penanganan pada pencegahan pandemi,” ujarnya.
Kedepan, dia berharap agar mindset perencana pembangunan di Kab. Bangkalan lebih komprehensif dan sistemik dalam perumusannya. (Dit)