Suramadunews.com, BANGKALAN – Kunjungan kerja DPRD Bangkalan ke Jawa Tengah yang dilakukan 8 hari menelan dana sebesar Rp 739 juta. Pengamat politik menilai, kunjungan dimasa pandemi akan sangat wajar jika dikritisi oleh publik.
Surokim,pengamat politik sekaligus Dekan Fisib UTM mengatakan, perjalan dinas tersebut akan dikritisi oleh masyarakat. Pasalnya ditengah pandemi saat ini, wakil rakyat harusnya lebih berempati dan tidak mengendalikan hasrat.
“Jadi mestinya ubah hal tersebut menjadi sebuah pengabdian agar bisa dinilai lebih positif oleh masyarakat, wakil rakyat harus memiliki sifat empati,” ujarnya.
Ditengah pandemi ini, tentu akan dikaitkan kepentingan perjalanan dinas tersebut dengan hasil dari perjalanan dinas itu bagi kemajuan Bangkalan.
“Penggunaan dana tersebut perlu dipertanggungjawabkan ke masyarakat dengan bentuk hasil dari perjalanan dinas itu seperti apa. Apakah urgen atau tidak,” ucapnya.
Sebab, ia menilai legislatif perlu memberikan transparansi informasi tentang penggunaan dana tersebut, sebab di era digitalisasi segala macam informasi harus bisa diakses oleh masyarakat terlebih penggunaan uang negara.
Sementara itu, ketua DPRD Bangkalan,Muhammad Fahad mengatakan, hasil dari perubahan anggaran keuangan, DPRD Bangkalan mendapat alokasi dana Rp 3 milyar. Dari anggaran tersebut juga dialokasikan untuk kunker tersebut.
“Ada Rp 3 Milyar masuk ke dewan dan sebagian kami gunakan untuk kunker itu,” singkatnya. (ysa)