Setelah Wadir RSUD Dinyatakan Sembuh, Masyarakat Masih Takut Berobat ?

0
291

Suramadunews.com, Bangkalan – Kabar menggembirakan datang dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Syarifah Ambami Rato Ebuh (Syamrabu) Kab. Bangkalan, setelah Wakil Direktur (Wadir)-nya dinyatakan sembub dari covid.

Hal ini dibenarkan oleh Direktur RSUD Syamrabu, dr. Nunuk Kristiani, Jumat (25/09/20). “Ya benar, sudah sembuh. Beliau sudah dipulangkan dari RS. Dr. Soetomo kemarin dan masih harus menjalankan masa pemulihan di rumahnya selama seminggu,” jawab Nunuk saat dikonfirmasi suramadunews.com.

Seperti diketahui sebelumnya, Wadir RSUD Syamrabu, Bangkalan, dr. Farhat Suryaningrat, dinyatakan terinfeksi virus corona beberapa waktu lalu. Mengingat kondisi kesehatannya, Farhat dirujuk ke RS. Dr. Soetomo, Surabaya untuk penanganan lebih lanjut. Hari ini dia dinyatakan sembuh dan menjalani masa pemulihan pasca perawatan di rumahnya.

Dalam waktu bersamaan, sepuluh tenaga kesehatan (nakes) di RSUD Syamrabu juga dinyatakan positif terserang virus yang dikenal sangat mematikan ini.

Selanjutnya RSUD Syamrabu secara intens melakukan test swab kepada seluruh jajaran nakes di lingkungan RSUD tanpa kecuali. Hasilnya ? Semua nakes di lingkungan RSUD Bangkalan dinyatakan negatif covid19.

Untuk itu dr. Nunuk Kristiani, Direktur RSUD Syamrabu menghimbau kepada seluruh masyarakat Bangkalan untuk tidak takut berobat ke Rumah Sakit.

“Tidak perlu takut ke Rumah Sakit. Petugasnya hampir semua sudah di-swab dan hasilnya negatif,” himbau Nunuk. Dirinya juga menegaskan bahwa rumor yang beredar di masyarakat tentang pasien yang dinyatakan positif covid sebelum dilakukan test swab. “Kami tidak berani menyatakan seseorang terpapar covid sebelum dilakukan swab,” tegasnya.

Semenjak merebaknya kasus covid19 di Bangkalan, terlebih saat terpaparnya 10 orang nakes termasuk Wadir RSUD Syamrabu Bangkalan, angka kunjungan pasien ke Rumah Sakit ini menurun drastis. Salah seorang warga yang berhasil ditemui menyatakan kekhawatirannya bila harus menginjakkan kaki di RSUD Bangkalan. “Kalau nggak benar-benar darurat, kami gak akan ke Rumah Sakit,” ungkap Syarifah (43), warga Keluarahan Pangeranan, Bangkalan. “Ngeri mas. Mending kita cari obat sendiri ke apotik kalau sakitnya gak terlalu parah,” pungkasnya. (Dit)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here