Suramadunews.com, BANGKALAN – Angka kasus covid-19 di Bangkalan ada di urutan ke 17 se Jawa Timur. Namun, prosentase kematian akibat virus tersebut paling tinggi yakni sebanyak 13 persen mengalahkan kota Surabaya sebanyak 8 persen.
Untuk mengantisipasi lonjakan angka kematian tersebut, telah dilakukan swab pada tenaga kesehatan yang ada di Bangkalan. Hal ini selain menekan angka kematian, juga sebagai langkah deteksi awal penderita Covid-19.
“Selain itu juga untuk meminimalisir penyebaran virus pada komorbid yang rentan terserang penyakit. Dengan begitu, kita bisa mengantisipasi dan mengobati lebih awal agar jangan sampai ada kasus kematian baru,” jelas kepala dinas kesehatan, Sudiyo, Selasa (22/09/2020).
Yoyok sapaan akrabnya menyebutkan, pihaknya juga tak akan kaget dengan dugaan adanya ratusan kasus baru yang muncul paska swab massal itu dilakukan. Justru ia akan bersyukur karena terinfeksi virus tersebut bisa terdeteksi.
“Tentu bersyukur jika bisa dideteksi sejak awal agar bisa diobati dan tidak menyebarkan virus,” tambahnya.
Sementara itu,juru bicara satgas penanganan Covid-19 RSUD Syamrabu, dokter Catur Budi Keswardiono mengatakan, swab massal dilakukan secara bertahap. Nantinya, hasil dari swab akan keluar setelah 2-3 hari kemudian.
“Bertahap karena tidak bisa dalam satu kali waktu. Sampai hari ini kami belum terima laporan tentang penambahan kasus baru dari nakes,” singkatnya. (ysa)