Suramadunews.com, Bangkalan – di tengah krisis pandemi hari ini, sektor pertanian merupakan sektor yang paling bertahan. Bahkan, menurut Ir. Puguh Santoso, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Bangkalan, sektor ini (pertanian red.) justru menunjukkan grafik yang meningkat.
“Mulai dari luas lahan pertaniannya, hingga produksi pertanian,” jelas Puguh di kantornya, Senin (21/09/20).
Dari luas lahan pertanian yang ditargetkan Pemerintah Pusat sebesar 41 ribu Ha, saat ini Kab. Bangkalan memiliki lahan pertanian seluas 53 ribu Ha. “Jadi, dari pencapaian luas lahan pertanian yang ditargetkan Pemerintah Pusat, kami (Kab. Bangkalan red.) telah melampauinya,” lanjut Puguh.
“Ketersediaan lahan pertanian yang sudah digarap para petani ini, otomatis akan meningkatkan jumlah hasil pertanian,” ujarnya. Idealnya, dalam satu Ha lahan, akan dihasilkan 5,1 ton beras.
“Hingga bulan Agustus kemarin, Kabupaten Bangkalan telah menghasilkan 178 ribu ton beras,” urainya. Jumlah ini menurut Puguh telah melampaui target Pemerintah Pusat yang hanya sebesar 100 ribu ton. “Alhamdulillah kita surplus 78 ribu ton hingga bulan Agustus kemarin,” katanya.
Ini maknanya, dibandingkan jumlah penduduk Kabupaten Bangkalan yang sebesar 1 juta jiwa, maka produksi hasil pertanian ini mampu menopang kebutuhan beras penduduk hingga 9,5 bulan kedepan. “Jadi meskipun ada masa paceklik hingga akhir tahun misalkan, maka lumbung pangan Bangkalan masih dalam level aman,” harapnya.
Yang menjadi pertanyaan adalah “mengapa luas lahan pertanian di masa pandemi ini bertambah ?”.
Banyaknya para pendatang yang pulang kampung akibat PHK dari perusahaan-perusahaan terdampak covid menjadikan petani sebagai salah satu alternatif pekerjaan baru di desa. Apalagi lahan pertanian masih banyak yang belum dibuka.
Namun kendala selanjutnya adalah Kartu Tani yang belum dimiliki oleh para petani baru ini. “Kartu tani ini sangat dibutuhkan untuk membeli pupuk bersubsidi,” jelas Puguh. Menurut Puguh, pihaknya saat ini “ngebut” melakukan verifikasi para petani untuk bisa mendapatkan kartu tani ini. “Dan targetnya hingga akhir tahun ini harus sudah beres mas,” ungkapnya.
Dengan kartu tani, penghasilan petani akan bertambah, karena biaya produksi akan lebih murah, pungkasnya. (Dit)