Suramadunews.com, BANGKALAN – Dibalik slogan Kota Dzikir dan Shalawat di Bangkalan terdapat banyak kasus kekerasan seksual yang marak belakangan ini. Untuk menghindari hal tersebut, Komisi D DPRD Bangkalan berharap ada edukasi seksual di lingkungan pendidikan.
Ketua komisi D DPRD Bangkalan, Nur Hasan mengatakan, pendidikan seksual tersebut dapat dimasukkan kedalam materi muatan lokal. Nantinya, untuk menerapkan hal tersebut dinas pendidikan harus membuat surat edaran agar dapat diterapkan di seluruh sekolah.
“Namun, pemberian materi tersebut juga harus diberikan secara baik agar tidak menjadi hal yang tabu, kita sudah seharusnya aware dengan pendidikan seksual agar siswa paham dengan bahaya dan resikonya,” jelasnya, Selasa (15/09/2020).
Ia mengatakan, nantinya juga akan diupayakan pendamping dan juga anggaran tambahan untuk hal tersebut. Selain itu, pibaknya juga akan memperjuangkan anggaran untuk penanganan korban kekerasan seksual di tahun 2021.
“Insyaallah di banggar akan kami usahakan, kalau tahun ini hanya Rp 10 juta untuk anggaran pendampingan, tahun depan akan kami upayakan naik,” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala dinas KB- PPPA mengatakan maraknya kasus kekerasan seksual merupakan tanggungjawab bersama. Tak hanya berhenti di dinasnya, namun sektor pendidikan dan keluarga juga harus ikut berperan.
“Anak-anak perlu dukungan berbagai pihak. Baik di lingkungan sekolah, keluarga dan bermain. Semuanya harus berperan agar angka kekerasan seksual bisa ditekan,” pungkasnya.(ysa)