Analisa SWOT, Pentingkah Ditengah Krisis Ekonomi

0
814

Suramadunews.com, Bangkalan – Strenght, Weakness, Oppurtunity, Treat (SWOT) adalah sebuah analisa ekonomi yang dikembangkan sejak satu dekade ini. Masih relevankah metode analisa ini ? Jawabannya : masih.

Analisa SWOT ini menguraikan banyak hal yang terkait dengan kekuatan (strenght), kelemahan (weakness), opportunity (peluang) dan ancaman (treat) yang dimiliki sebuah perusahaan, organisasi atau negara.

Ke- empat variabel ini mendeskripsikan apa yang kita punya, apa yang negara lain miliki, apa keunggulan empirik kita, apa yang bisa kita perbuat dan apa yang menjadi ancaman saat ini dan di masa depan.

Bila kita telisik satu persatu analisa ini maka kita akan mendapatkan gambaran sebagai berikut :

  • Kekuatan (Strenght) :
  1. Sumber Daya Alam melimpah
  2. Sumber daya manusia murah
  3. Letak strategis dari posisi geografis dalam perdagangan dunia

Sayangnya, keunggulan ini belom dioptimalisasi karen

  • Kelemahan (Weakness) sebagai berikut :
  1. Pengetahuan teknologi yang belum baik sehingga pemanfaatan SDA belom ter-optimalisasi
  2. Penguasaan oleh investasi Luar Negeri terhadap beberapa sumber daya alam baik bahan tambang maupun migas.
  3. Regulasi yang belum berpihak pada Usaha Kecil Menengah (UKM).
  4. Rendahnya nilai tukar rupiah
  5. Rendahnya Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
  6. Tingginya inflasi
  7. Rendahnya cadangan devisa negara

Sementara untuk mengatasinya maka kita perlu melihat sebuah :

  • Peluang
  1. Tingginya permintaan pasar Internasional terhadap produk domestik
  2. Krisis yang lebih parah melanda negara-negara produsen besar seperti Cina dan Amerika serta Negara-negara transit seperti Singapore akibat ketiadaan SDA dan hanya mengandalkan perdagangan ekspor-impor yang sedang lesu pasca pandemi.
  3. Krisis Laut Cina Selatan antara Cina versus Amerika Serikat lantaran rebutan posisi jalur perdagangan via laut. Dan selat malaka menjadi satu point spot yang sangat diperebutkan.
  4. Second waves (gelombang kedua) pandemi covid yang melanda Eropa dan Amerika membuat Negara-negara di dua benua tersebut sangat bergantung pada pasokan negara-negara industri menengah seperti Indonesia.

Sementara disisi lain, beberapa ancaman yang harus ditangani penyelesaiannya adalah :

  1. Kondisi kamtibmas serta desintegrasi Bangsa di beberapa wilayah negeri. Masih bertebarannya paham-paham radikalisme dan bangkitnya komunis serta kembalinya semangat Papua Merdeka dari OPM di Papua Barat agak mengganggu konsentrasi Negara dalam mengatasi krisis.
  2. Regulasi yang tidak sama dari masing-masing negara tujuan ekspor terhadap barang yang diimpor dari Indonesia. Hal ini mengakibatkan biaya pengiriman yang mahal dan harga jual yang tidak bersaing lagi. Bahkan ada beberapa negara yang melarang masuknya WNI pemegang paspor luar negeri. Sehingga devisa dari sektor perdagangan dan jasa lura negeri menjadi sangat menurun.
  3. Kurang tegasnya regulasi penanganan covid19 di Indonesia sehingga mengakibatkan banyak kebocoran anggaran penanganan itu sendiri.

Semua skenario penyelesaian masalah dari 4 (empat) variabel tersebut di atas pada akhirnya di breakdown menjadi satu sistem penanganan yang terpadu dan komprehensif untuk percepatan pemulihan ekonomi nasional. (Aditya Roosvianto, SE)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here