Suramadunews.com, Bangkalan – Rencana pembangunan Tempat Pembuangan Sementara (TPS) 3R (Reduce, Re-use dan Recycle) menjadi penyebab menumpuknya sampah di sepanjang jalan Ki. Lemah Duwur, Keluarahan, Bancaran.
Tumpukan ini tidak hanya mengganggu pandangan mata saja, namun menyebabkan bau tak sedap sepanjang jalan.
Hal ini dikeluhkan oleh Yanto, salah satu pengguna jalan yang melintas. “Sudah sekitar seminggu ini saya sangat terganggu dengan bau sampah yang menumpuk di sepanjang jalan,” keluhnya.
Kepala Badan Lingkungan Hidup (Ka. BLH) Kab. Bangkalan, Anang Yulianto, saat dikonfirmasi membenarkan kejadian tersebut.
Anang menuturkan bahwa kejadian bersumber pada penolakan warga Bancaran atas pembangunan TPS 3R di lingkungannya. “Kekhawatirannya karena akan menimbulkan polusi udara di sekitar lokasi TPS,” jelas Anang.
Padahal, menurut Anang, TPS 3R ini sama sekali tidak mengganggu lingkungan karena sudah dipilah-pilah ke dalam kategori organik, unorganik dan B3. “Masing-masing kategori memiliki perlakuan yang berbeda-beda.
“Sampah organik akan diolah menjadi kompos. Sampah unorganik akan didaur ulang menjadi sesuatu yang berguna. Bisa dijadikan paving, batu bata, kerajinan tangan dan lain sebagainya,” urai Anang. Sedangkan untuk sampah B3 (Berbau, Beracun dan Berbahaya) akan diangkut untuk dimusnahkan.
Jadi tidak ada residu yang tersisa di TPS. “Sosialisasi dan studi banding ke Kelurahan yang sudah berdiri TPS 3R-nya kerap kami lakukan kepada warga Bancaran,” ungkap Anang. Diawal sosialisasi warga sangat antusias menyambut pembangunan TPS 3R ini. Namun belakangan warga tiba-tiba berubah sikap dengan menyatakan penolakannya. “Padahal bahan-baban bangunan sudah disiapkan untuk menyelesaikan TPS 3R,” sesal Anang.
Anang menduga, ada oknum tokoh masyarakat yang memprovokasi dan mengancam warga dengan tujuan tertentu.
Mediasi antara Pemkab Bangkalan dengan warga Kelurahan Bancaran masih berlangsung.
Kita tunggu saja kelanjutannya. (Dit)
Inzet : foto sampah dan TPS 3R
